Pages

Dibalik Rahasia Keberhasilan Koperasi Karyawan Tjiwi Kimia



Koperasi tjiwi kimia merupakan sebuah koperasi yang mandiri dan profesional. Kopkar Tjiwi Kimia sukses mengembangkan beragam usaha mulai rumah sakit, minimarket, persewaan mobil, transportasi, simpan pinjam, distributor air minum kemasan, tisu, apotek, BPR, hingga barang bekas. Apa saja yang melatar belakangi keberhasilan Koperasi Karyawan Tjiwi Kimia, kita dapat lihat sebagai berikut:

1. Konsep Koperasi
Kopkar tjiwi kimia memiliki konsep koperasi barat karena didirikan oleh organisasi swasta, yang dibentuk secara sukarela oleh orang – orang yang mempunyai persamaan kepentingan, dengan maksud mengurusi kepentingan para anggotanya serta menciptakan keuntungan timbal balik bagi anggota koperasi maupun perusahaan koperasi. Tujuan di ciptakannya kopkar twiji kimia untuk menyejahterakan anggota yang notabena merupakan pekerja perusahaan induk yakni PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia yang berjumlah 12.500 orang.

2. Aliran Koperasi
Di tinjau dari ciri-ciri karakteristiknya kopkar tjiwi kimia termasuk ke dalam aliran persemakmuran (commonwealth) menurut Paul Hubert Casselman, walaupun didirikan oleh organisasi swasta tetapi kopkar tjiwi kimia memiliki hubungan pemerintah dengan gerakan koperasi bersifat Kemitraan (Partnership).
Bukan hanya itu kopkar twiji kimia pun termasuk ke dalam aliran Cooperative Commonwealth School menurut E.D. Damanik yakni dimana pemerintah sangat berperan dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang stabil bagi koperasi. Koperasi sebagai alat yang efisien dan efektif dalam meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat. Terbukti dengan adanya kopkar twiji kimia karyawan bisa memanfaatkan sebagai kemudahan berupa belanja kebutuhan sehari-hari hingga perbulan diminimarket yang dioperasikan kopkar tjiwi kimia dengan pembayaran potong gaji. Juga bisa meminjam dana pada unit usaha simpan pinjam, sekaligus layanan kesehatan dirumah sakit citra medika yang dioperasikan 2 tahun terakhir. Dengan disediakan beberapa unit bisnis untuk melayani kebutuhan anggota maka keberadaan kopkar twiji kimia benar-benar sangat dibutuhkan karyawan mulai tingkat bawah hingga level atas. Para karyawan tidak dipaksa menjadi anggota kopkar tetapi dari total karyawan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia dicatat sebagai anggota koperasi. 

3. Sejarah Koperasi 

Kopkar tjiwi kimia dibentuk pada tahun 1989 dan dalam perkembaganya telah mendapatkan anugrah koperasi berprestasi terbaik tingkat nasional yang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat hut koperasi ke 60 di bali pada 2007. Kesukuksesannya tersebut tidak terlepas dari peran Ketua Umum Kopkar Tjiwi Kimia Drs. Sunoto Santoso MBA. Ia pun memberi bukti kopkar yang dikelolanya, kini sudah memiliki aset hingga Rp 99 miliar, dengan omzet rata-rata Rp. 48 miliar per tahun. Bahkan kopkar tjiwi kimia termasuk ke dalam daftar 100 koperasi besar di seluruh Indonesia versi majalah peluang. 

Salah satu bukti keberhasilan Kopkar Tjiwi Kimia yang membawa pengaruh begitu besar yaitu Rumah Sakit Citra Medika sebagai berikut:


Rumah Sakit Citra Medika merupakan rumah sakit swasta type C-Plus dengan kapasitas 110 tempat tidur yang awal mula berdiri pada tanggal 1 Pebruari 2001.
Rumah sakit ini berdiri di bawah naungan Koperasi Karyawan Tjiwi Kimia. Pendirian Rumah Sakit ini pada awalnya ditujukan untuk melayani karyawan dan anggota keluarga karyawan PT. Tjiwi Kimia, namun dalam perkembangannya masyarakat sekitar semakin banyak yang memanfaatkan fasilitas pelayanan rumah sakit Citra Medika.
Visi
Rumah Sakit yang BERMUTU, PARIPURNA, EKONOMIS dan NYAMAN serta berwawasan GLOBAL. 
Misi
Misi Rumah Sakit Citra Medika adalah:
1. Memberi pelayanan kesehatan secara profesional medik dan manajemen.
2. Memberi pelayanan kesehatan yang paripurna.
3. Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat selaus-luasnya dengan kemitraan.
4. Memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada kebutuhan dan kepuasan konsumen.
Sesuai dengan UU No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian pasal 3 , Kopkar Tjiwi Kimia berupaya memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional , dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Tolak ukur keberhasilan koperasi sebagai badan usaha dapat dilihat dari jenis anggota, jumlah anggota, dan jumlah anggota yang aktif serta benar-benar ikut memiliki koperasi (jumlah anggota yang berkualitas) atau besarnya SHU dan distribusi SHU kepada anggota. Semakin adil pendistribusian SHU kepada anggota berarti koperasi tersebut semakin berhasil. 

Sumber:









0 komentar:

Posting Komentar