Masalah Persediaan Barang
Masalah persediaan Barang adalah masalah yang dihadapi oleh suatu perusahaan
yang harus memutuskan berapa banyak harus dipesan setiap kali memesan dan kapan
melakukan pemesanan untuk dapat memenuhi kebutuhan untuk produk-produknya.
Masalah ini rumit karena adanya ketidakpastian kebutuhan dan ketidakpastian
akan datangnya pasokan. Untuk memastikan bahwa barang yang dibutuhkan tetap
tersedia meskipun menghadapi ketidakpastian itu biasanya diadakan persediaan
cadangan ( Safety Stock).
Besarnya persediaan cadangan ini biasanya dihitung dengan mempertimbangkan masa
tunggu pasokan (Order Lead Time),
penyimpangannya dan penyimpangan besarnya kebutuhan. Masalah ini masih
dipersulit dengan adanya persoalan dimana lokasi geografis kebutuhan itu. Ini
menimbulkan masalah dimana persediaan cadangan itu harus disimpan.
Banyak teman yang punya bisnis barang bangunan
bulan-bulan terpaksa mengalami kerugian. Masalahnya beberapa item yang
membutuhkan modal besar mengalami penurunan harga. Cilakanya, ketika stock
masih banyak , harga udah turun duluan. Ini semua menjadi pelajaran tersendiri
bagi pebisnis. Secara teori, persediaan memang harus dikelola. Sebabnya,
persediaan itu mempengaruhi cashflow kita, ujung-ujungnya mempengaruhi
performance keuangan bisnis juga. Bisnis saya di bidang bahan bangunan juga
terpengaruh. Tapi selamat dari kerugian yang besar. (salah satu teman rugi
ratusan juta rupiah karena stock besi ). Keberuntungan saya ini, karena dari
awal saya menerapkan persedian barang yang pas. Tidak boleh berlebih dan tidak
boleh kekurangan.
Mungkin
tips ini ada gunanya :
1. Catat persediaan anda. Awasi keluar masuknya barang.
2. Perhatikan barang-barang yang
slow moving dan fast moving. Untuk slow moving jangan di stock terlalu banyak.
Sedangkan fast moving jangan sampai kosong.
3. kalo supplier anda menawarkan diskon untuk sebuah produk, sedangkan
stock anda masih banyak, sebaiknya tidak perlu melakukan order.
4. Mengatur persediaan sama dengan menyelamatkan cas flow anda.
0 komentar:
Posting Komentar